Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah - Indonesia 74459

Rabu, 12 Mei 2021

Pesona Scindapsus Borneo (Kalimantan)

www.bambofoundation.org - Pesona Scindapsus tanaman hutan dari suku monstera yang sedang naik kelas kian menghipnotis para pehobies tanaman hias. Tidak tanggung-tanggung harga per "plant" bisa membuat peminatnya haru rela mengeluarkan ratusan hingga jutaan rupiah. Padahal tadinya, tanaman-tanaman dengan karakter dan pola unik ini dulunya hanyalah tanaman liar yang banyak tumbuh di hutan-hutan. 

Daftar Scindapsus Borneo

Tanaman Scindapsus adalah sekelompok tanaman yang berasal dari keluarga Araceae. Walaupun banyak ditemukan di Indonesia, pada dasarnya genus ini juga dijumpai di beberapa daerah lain di Asia Tenggara, New Guinea, Queensland dan beberapa pulau di Pasifik Barat. Diketahui setidaknya ada sekitar 35 spesies Scindapsus yang terdata, menariknya sekitar 12 jenis di antaranya dapat ditemukan di Pulau Borneo (Kalimantan).

Beberapa jenis Scindapsus yang di temukan di pulau Borneo (mencakup wilayah negara Malaysia dan Brunei Darussalam) adalah sebagai berikut. 

Scindapsus coriaceus 

Jenis ini termasuk spesies Scindapus langka Borneo dan data tentang detail tanaman masih sangat terbatas. Beberapa referensi menyebutkan tanaman ini tercatat di jumpai di gunung Kinabalau, Sabah, Malaysia. Gunung Kinabalau adalah gunung dengan puncak tertinggi di Kalimantan dan termasuk dalam salah satu gunung tertinggi di Asia Tenggara dengan tinggi  4.095,2 meter. Wilayah gunung ini termasuk area berstatus kawasan konservasi taman nasional. 

Scindapsus crassipes 

Data mengenai spesies Scindapsus yang satu ini juga masih terbilang minim dan sangat terbatas. Scindapsus crassipes diketahui  merupakan jenis tumbuhan asli yang dijumpai di Pulau Kalimantan. Walaupun dalam beberapa literatur koleksi yang ditemukan berasal dari Serawak, Malaysia namun tidak menutup kemungkinan juga terdapat di beberapa daerah lain di pulau terbesar ke tiga di dunia ini.

Scindapsus beccarii

Flora yang satu ini memiliki daerah sebaran yang sedikit lebih luas yakni tidak hanya terbatas di Borneo saja tetapi juga Sumatera, dan semenanjung Malaysia.  Tumbuhan perennial ini tumbuh pada daerah yang relatif lembab dengan intensitas cahaya matahari redup hingga sedang.  Seperti ciri khas tanaman tropis pada umumnya yang menyukai kelembaban tinggi ia dapat mentolerir suhu antara 21  hingga 32 derajat celcius. 

Bagi para pehobies tanaman hias yang ingin merawat jenis Scindapsus Borneo ini harus memperhatikan kelembaban media yang dapat menggunakan tanah yang subur dan memiliki prositas yang baik. Hal ini sangat penting untuk menjaga kelembaban media, sebab akar Scindapsus beccarii rentan terhadap pembusukan jika media terlalu basah. Pemupukan dapat dilakukan setiap dua minggu sekali ketika tanaman tampak tumbuh dengan aktif. Perbanyakan dapat dilakukan dengan cara stek batang. 

Scindapsus glaucescens

Pesona Scindapsus Borneo berikutnya juga tidak kalah unik dan langka yakni Scindapsus glaucescens. Seperti halnya jenis yang lain flora endemik Borneo ini juga merupakan tanaman yang biasa tumbuh  dengan "memanjat" pohon-pohon yang ada disekitarnya. Diduga ini adalah salah satu bentuk upayanya dalam mendapatkan sinar matahari yang sangat terbatas pada bagian lantai hutan karena tajuk pepohonan yang begitu lebat di hutan hujan. 

Tangkai daun yang panjang dengan bentuk daun yang cenderung berbentuk bulat lonjong (oval) berwarna hijau solid menjadi ciri khas tanaman. Dibandingkan dengan beberapa spesies lain yang lebih populer sebagai tanaman hias, jenis ini nampaknya belum terlalu dilirik barangkali selain karena informasinya yang sangat terbatas juga karena sifat endemisitasnya. 

Scindapsus hederaceus

Habitat Scindapus jenis ini memiliki daerah sebaran mulai dari Indo-china, Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Malaysia. Pada umumnya tumbuh di hutan cemara kering, dan sangat jarang di hutan rawa gambut, di atas batu pasir serta batu kapur. 

Di habitat alaminya secara fisik, termasuk tumbuhan yang berukuran sedang hingga besar dengan daun yang tersusun secara teratur pada batang pemanjat dan cenderung berkumpul pada ujung batang yang berbunga. Namun pada beberapa kasus di tangan pehobies cenderung tergolong jenis yang tumbuh dengan lambat. Meski demikian tanaman ini ternyata memiliki nilai eksotisme yang cukup kuat. Warna hijau kebiruan yang solid dan daun yang elegan membuatnya nampak berkarisma. 

Scindapsus latifolius

Data dan informasi Scindapsus endemik Borneo ini masih sangat terbatas. Selain diketahui menjadi salah satu koleksi Brunei Darussalam, berdasarkan laporan Mitsuru Hota tanaman ini ditemukan di Sarawak, Malaysia. 

Jika diamati berdasarkan identifikasi visual, tanaman ini termasuk tanaman berukuran sedang hingga besar. Daun berwarna hijau berbentuk bulat lonjong melekat pada tangkai daun yang relatif besar dan panjang. Uniknya pada bagian ujung batang tampaknya terdapat semacam rambut atau serat-serat seperti ijuk pada pohon enau. Jenis ini nampaknya belum terlalu populer sebagai tanaman hias dikalangan pehobies. 

Scindapsus longistipitatus

Tanaman endemik ini lagi-lagi sangat sulit ditemukan referensinya. Selain koleksi berupa herbarium di Royal Botanic Garden yang menyebutkan bahwa tanaman ini dikoleksi dari Sabah Banguey Island, Malaysia informasi lainnya hampir tidak ada. 

Ciri fisik yang dapat dideskripsikan dari penampakan visual tanaman ini yang mungkin menjadi ciri khas adalah adanya semacam pelebaran seperti sayap pada tangkai daun yang relatif panjang. Tangkai daun ini menopang daun berukuran relatif sedang dengan bentuk bulat lonjong dengan ujung daun agak lancip. Seperti halnya kebanyakan Scindapsus, jenis ini juga merupakan tanaman "pemanjat".

Scindapsus mamilliferus 

Salah satu spesies endemik yang tercatat menjadi koleksi hidup di Bogor Botanic Garden. 

Scindapsus perakensis 

Tersebar luas dibeberapa daerah seperti Bangladesh, Thailand, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Filipina. Termasuk jenis Scindapus Gren Leaf berdaun mengkilap yang sudah cukup dikenal sebagai tanaman hias. Namanya perakensis barangkali mengacu pada herbarium yang terdapat di Royal Botanical Garden yang dikoleksi dari Perak, Malaysia. 

Scindapsus pictus

Merupakan jenis yang umum dan memiliki cukup banyak variasi. Tersebar mulai dari India, Bangladesh, Thailand, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Filipina. Di habitatnya tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter, pada daerah yang cenderung ternaung yang bahkan dapat mentorelerir suhu minimum hingga 15 derajat celcius. 

Ciri khas dari jenis ini adalah adanya bercak-bercak putih "pictus" pada permukaan daunnya yang berbentuk bulat lonjong dan cenderung runcing pada bagian ujung. Sekilas bentuk daun ini mirip bentuk syimbol hati yang tidak sempurna karena bagian bawahnya agak melengkung kesamping. Beberapa varietasnya memiliki harga yang cukup fantastis dikalangan pecinta tanaman hias. Salah satu varietasnya yakni Scindapsus pictus "exotica" merupakan tanaman asli yang tumbuh di Taman Biodiversitas Suluh Pambelum yang dibangun oleh Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation)

Scindapsus rupestris

Tanaman khas dengan daun hijau secara menyeluruh. Tangkai daun agak kaku dan relatif panjang. Termasuk jenis Scindapsus yang cukup umum dan dapat ditemukan di Thailand, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, dan Sumatra.

Scindapsus treubii

Pesona Scindapus treubii terletak pada daunnya yang tampaknya dibedakan menjadi dua varietas yakni Moonlight dan Dark Form. Pada varietas Moonlight daun yang nampak menyerupai lambang hati tersebut lebih cerah pada bagian tengah. Warna ini nampak seperti sebuah krem yang dikuaskan pada permukaan daun, sedangkan pada varietas Dark Form warna daun pada permukaan tampak hijau gelap secara keseluruhan. 

Kendati bukan tanaman endemik Kalimantan, jenis ini cukup bernilai dikalangan kolektor tanaman hias. Jenis ini tesebar luas mulai didaerah Thailand, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, dan Sumatra. 

Ayo Patungan Bangun Taman Biodiversitas Untuk Selamatkan Jantung Borneo Kita !

Share:

Minggu, 09 Mei 2021

Rambusa buah liar yang berkhasiat

www.bambofoundation.org - Anak-anak yang pernah tinggal di pedesaan khususnya di Kalimantan pasti sudah tidak asing dengan buah Rambusa (Passiflora foetida Linne). Tanaman unik ini dikenal dengan banyak nama lokal seperti cemot, bilaran, kalimutan dan permot. Walaupun pada masa kanak-kanak hanya tergoda dengan rasa buahnya yang manis sedikit asam dan terasa segar ketika sudah matang ternyata buah yang diduga dulunya berasal dari amerika latin ini memiliki cukup banyak khasiat kesehatan. 

Khasiat buah rambusa

Buah cemot atau rambusa umumnya tumbuh liar atau tidak ditanam secara sengaja. Tanaman tergolong herba ini tumbuh menjalar atau merambat di atas permukaan tanah atau "mengikatkan" diri pada tanaman-lain disekitarnya karena adanya semacam "tentakel" yang keluar didekat pangkal tangkai daun. Daunnya memiliki rambut-rambut halus sejenis trikoma sehingga terasa kasar saat dipegang. 

Bentuk buah bilaran

Secara fisik buah rambusa berwarna hijau saat muda dan berangsur berubah kuning hingga jingga ketika matang. Semakin ketingkat oranye ini, isi buah yang lebih tampak seperti markisa mini semakin terasa lebih manis dan sedikit rasa asam. Buah yang hanya seukuran kelereng ini sangat unik karena ditutupi oleh daun pembalut serupa benang yang teranyam sehingga terlihat seperti sebuah mutiara di dalam keranjang berbentuk bulat. 

Manfaat buah rambusa di pedesaan

Buah "cemot" mengandung mineral seperti potassium, kalsium, dan zat besi. Kandungan potassiumnya sangat berguna bagi tubuh diantaranya dapat menguatkan otot, mencegah stroke, mengontrol tekanan darah, menjaga sistem syaraf dan sebagainya.

Manfaat buah "cemot" atau rambusa  antara lain :

1. Menjaga Kesehatan Tulang

2. Mencegah Anemia

3. Mencegah  Kanker

4. Mengontrol Tekanan Darah

5. Menjaga Kesehatan Gusi dan Gigi

Terkadang pucuk atau "suluh" yakni ujung tanaman ini juga dapat manfaatkan untuk sayur. Namun perlu diingat, kendati buah yang sudah matang rasanya enak dan berkhasiat obat namun tidak dianjurkan memakan buah yang masih muda (berwarna hijau) karena diketahui beracun, namun jenis racun apa atau zat apa yang terkandung pada buah yang masih muda belum dijumpai sumber yang menyebutkannya. 

Share:

Sabtu, 08 Mei 2021

Bagaimana Kunang-kunang dapat menghasilkan cahaya ?

www.bambofoundation.org - Kunang-kunang cenderung lebih banyak ditemukan di pedesaan dibandingkan dengan daerah kota atau pemukiman yang padat. Jika menengok kebelakang belasan atau puluhan tahun silam, serangga malam ini masih sangat dengan mudah dapat kita jumpai di sekitar rumah ataupun pematang sawah. Namun kini, bahkan dibeberapa hutan kota sekalipun serangga kecil ini sudah sangat jarang ditemukan. 

Bagaimana kunang-kunang menghasilkan cahaya

Menurut beberapa sumber, serangga malam ini merupakan salah satu hewan yang sensitif terhadap perubahan habitat alaminya terutama akibat pencemaran berupa penggunaan pestisida yang mencemari tanah, asap dan gas buang kendaraan dan pabrik-pabrik bahkan cahaya yang ternyata dapat menganggu ritual kawin mereka. Tidak heran, semua faktor yang disebutkan sangat identik dengan daerah perkotaan dan pemukiman-pemukiman padat yang sudah mulai meninggalkan habit atau kebiasaan ramah lingkungan. 

Popularitas kunang-kunang sebenarnya terletak dari kemampuannya menghasilkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan ada yang terus menerus namun adapula yang tampak berkedip-kedip bergantung pada jenisnya.  Diperkirakan setidaknya ada 1.100 spesies kunang-kunang dengan ciri fisik secara umum memiliki tubuh agak lonjong dan sayap lentur. Pejantan bersayap utuh dan memiliki mata majemuk yang besar sedangkan betinanya kebanyakan tanpa sayap dengan mata kecil mirip larva bersegmen. Larva ini bersifat karnivor dengan memangsa siput dan keong.

Lantas dari manakah sumber cahaya kunang-kunang ?

Kunang-kunang menghasilkan cahaya karena adanya organ pembuat cahaya yang terdapat pada segmen tertentu dibagian perut atau kadang-kadang di dadanya. Dari sini cahaya berwarna kuning ke hijauan langsung dihasilkan ketika zat yang disebut "lusiferin" dioksidasi menjadi oksi­-lusiferin oleh oksigen di udara dengan adanya air dan enzim lusiferase.

Energi cahaya yang dihasilkan serangga ini sangat efesien. Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang memiliki efesiensi 95 persen,  bandingkan dengan cahaya matahari yang hanya 35 persen atau lampu pijar yang hanya mengubah 10 persen energinya menjadi cahaya. 

Kapan kamu terakhir kali melihat kunang-kunang ?

Saat malam hari di Taman Biodiversitas Suluh Pambelum yang sedang kami bangun masih terdapat banyak kunang-kunang. Sebuah anugerah alam titipan sang Maha Kuasa yang wajib kita jaga dan lestarikan, terlebih bagi mereka yang pernah memiliki kenangan indah bersama kunang-kunang di masa kecil, tetap bisa menyaksikan "lentera-lentera"  mungil ini beterbangan dimalam hari adalah sebuah kesempatan yang sangat berarti. 

Mari Jaga Jantung Borneo Kita ! dengan  Patungan Bangun Taman Biodiversitas

Share:

Rabu, 05 Mei 2021

Ayo Patungan Bangun Taman Biodiversitas Suluh Pambelum

www.bambofoundation.org - Perlahan tetapi pasti sejak tahun 2019 lalu Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) sedikit demi sedikit  membebaskan lahan masyarakat untuk melestarikan buah lokal yang terancam punah. Pada awalnya areal seluas 0,25 Ha ini akan diarahkan menjadi kebun buah lokal, namun dengan berbagai pertimbangan termasuk dengan ditemukanya fakta bahwa ada beberapa jenis hewan endemik dan dilindungi disekitar kawasan maka diputuskan untuk mengembangkannya menjadi  Taman Biodiversitas. 

Taman Biodiversitas atau taman keanekaragaman hayati (Kehati) memiliki beberapa fungsi antara lain tempat pelestarian tumbuhan lokal, sarana rekreasi, tempat edukasi, sumber genetik tumbuhan lokal, ruang terbuka hijau dan tutupan vegetasi. Saat ini sudah ada ratusan bibit buah termasuk beberapa jenis buah langka yang ditanam di kawasan ini. 

Sayangnya biaya untuk membangun sebuah taman biodiversitas tidaklah sedikit bahkan untuk yang sangat sederhana sekalipun. Untuk itu kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, siapapun dan dengan latar belakang apapun untuk turut bergabung Ayo Patungan Bangun Taman Biodiversitas yang kami beri nama "Suluh Pambelum" atau "Tunas Kehidupan". 

Kami telah meluncurkan sebuah laman penggalangan dana di situs Kitabisa.com/suluhpambelum. Bagi sahabat sekalian yang belum pernah melakukan donasi di situs ini berikut tutorial atau panduannya. 

1. Klik halaman penggalangan dana www.kitabisa.com/suluhpambelum. Link tersebut akan mengarah pada halaman penggalangan dana dengan judul " Bantu Bangun Taman Biodiversitas "Suluh Pambelum" kemudian klik tombol berwarna merah muda dengan tulisan donasi sekarang.

Cara donasi Bangun Taman Biodiversitas

2. Langkah berikutnya adalah memasukan nominal donasi. Untuk donasi melalui situs atau laman ini nilai minimum atau paling sedikit adalah Rp 10.000,- namun jika melalui aplikasi maka nominal paling rendah untuk donasi adalah Rp 1.000,-. Nominal ini masih bisa dikoreksi atau diedit di halaman selanjutnya.
Cara donasi lingkungan

3. Pilih metode pembayaran. Ada banyak jenis metode atau alternatif pilihan pembayaran donasi, Misalnya pembayaran instan menggunakan e wallet seperti gopay, dompet kebaikan kitabisa, DANA, ShopePay, Linkaja, dan Jenius Pay. Alternatif lain adalah mentransfer ke akun virtual berbagai jenis bank antara lain BCA, MANDIRI, BNI, BRI dan BSI. Pilihan lainnya juga bisa langsung transfer bank atau menggunakan kartu kredit.  Untuk memilih metode pembayaran  klik pada salah satu yang anda inginkan. Untuk contoh panduan donasi kali ini kami akan menggunakan virtual akun BRI. 

Panduan terbaru donasi kitabisa.com

Cara bayar donasi kitabisa.com

cara Berdonasi bidang lingkungan

4. Setelah memilih metode pembayaran maka halaman selanjutnya adalah mengisi nominal donasi. Nominal nominasi akan secara otomatis terisi nilai yang anda pilih pada langkah dua, jika ingin dirubah cukup arahkan pada kolom nominal dan hapus lalu ganti dengan nominal yang baru, jika tidak maka bisa langsung mengisi nama di kolom Nama lengkap dan Nomor HP di Nomor Ponsel atau Email. Klik di sebelah kanan tulisan "sembunyian nama saya" jika ingin berdonasi sebagai anonim (tanpa nama). Anda juga bisa menuliskan doa atau harapan kepada penggalang dana tau anda sendiri di kolom terakhir sebelum lanjut pembayaran.

Cara donasi kitabisa.com

5. Segera anda akan masuk ke halaman instruksi pembayaran serta nomor akun bank virtual  (pada tutorial ini sebelumnya  memilih metode pembayaran menggunakan virtual akun bank BRI). Jika masih belum yakin dan bingung, maka bisa klik salah satu dari tiga panduan pembayaran. 

Membantu penggalangan dana di kitabisa.com
6. Misalnya jika ingin melakukan pembayaran menggunakan BRI Mobile Banking maka caranya dapat dilihat seperti di gambar berikut. 
Cara donasi kitabisa.com pakai BRI

Jangan ragu untuk berdonasi meski hanya Rp 1.000,- , karena bagi kami tidak ada nominal yang terlalu sedikit untuk ikut Patungan Bangun Taman Biodiversitas "Suluh Pambelum". 

Donasi secara langsung juga bisa dikirimkan ke rek BRI 7128-01-013147-53-3 a.n YAYASAN BARAOI MUTIARA BORNEO (mohon kesediaanya untuk konfirmasi nama dan nominal transfer ke 082255313036). 

Kami juga mohon dengan hormat bagi Bapak/ Ibu atau sahabat sekalian yang bekerja atau memimpin sebuah instansi dan dapat membantu tetapi memerlukan proposal atau usulan agar berkenan menghubungi kami melalui Tlp/ WA : 0822 5531 3036 - Muhammad Jumani atau 0822 5150 6889 - Eko Ardinatha.



Share:

Selasa, 04 Mei 2021

Mengenal Kadal Pohon Reptil Endemik Kalimantan

www.bambofoundation.org - Kadal pohon Kalimantan adalah sedikit jenis kadal yang lebih banyak menghabiskan waktu di pepohonan untuk tinggal, mencari makan hingga berkembangbiak. Jenis kadal pohon ini dalam bahasa Inggris disebut Striped Bornean Tree Skink atau Striped Tree Skink.

Kadal Pohon Kalimantan

Secara fisik Kadal Pohon Kalimantan tidak jauh berbeda dengan kadal serasah atau bengkarung pada umumnya. Selain aktivitasnya yang lebih dominan di batang dan dahan pohon, spesies ini dapat dikenali dari motif strip atau warna pada tubuhnya. Kadal Pohon Kalimantan didominasi warna coklat dengan bintik-bintik kuning pada bagian tubuh terutama punggung, kaki hingga ekor. Pada kepala hingga leher warna cenderung hitam dengan pita atau strip putih kekuningan. Sedangkan pada sisi bagian perut, bagian dalam kaki serta ekor berwarna hijau. 

Reptil dengan nama ilmiah atau nama latin Dasia vittata ini memiliki panjang tubuh sekitar 10,8 cm dan sangat lincah memanjat. Jari-jari kakinya yang ramping dan kuku-kuku yang tajam sangat mendukung aktivitasnya dalam mencari makan di pepohonan berupa semut dan serangga kecil. Warna tubuh khususnya bagian punggung yang dominan coklat cukup baik dalam membantunya membaur dengan warna-kulit-kulit kayu. 

Kadal Pohon Kalimantan ini adalah salah satu dari dua jenis fauna eksotis  endemik yang ditemukan disekitar kawasan Taman Biodiversitas Suluh Pambelum Bambo Foundation. Selain jenis reptil, jenis mamalia kecil yakni Tupai Kerdil Kalimantan atau Bornean Pygmy Squirrel (Exilisciurus exilis) juga tercatat hidup disekitar kawasan ini. Uniknya selain endemik hanya di Pulau Kalimantan hewan mungil ini  juga tercata  menyandang predikat tupai terkecil didunia.

Selain hewan endemik, di areal yang dikembangkan menjadi taman biodiversitas ini juga diketahui menjadi habitat dua hewan dilindungi yaitu dari bangsa kupu-kupu (Trogonoptera brookiana) yang masuk kedalam Appendix II CITES dan Pelanduk Kancil (Tragulus kanchil) satwa yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Diyakini masih ada jenis hewan endemik atau dilindungi  yang belum teridentifikasi di Taman Biodiversitas Suluh Pambelum, terutama dari kelompok serangga dengan spesies yang jauh lebih berlimpah, namun tidak menutup kemungkinan dari kelas Aves yang juga terpantau cukup beragam.

Taman biodiversitas sendiri pada dasarnya memiliki beberapa fungsi antara lain :

  1. Tempat pelestarian tumbuhan lokal khususnya yang memiliki tingkat ancaman tinggi terhadap kelestariannya
  2. Sebagai sarana rekreasi berbasis lingkungan
  3. Tempat edukasi bagi pelajar dan masyarakat umum
  4. Sumber genetik tumbuhan dan tanaman lokal
  5. Ruang terbuka hijau
  6. Tutupan vegetasi
Pada awalnya, areal seluas 0,25 Ha yang sedang dikembangkan akan dijadikan taman buah lokal, namun mengingat adanya beberapa spesies penting di areal ini serta pertimbangan lainnya maka disepakati untuk mendirikan Taman Biodiversitas. Sayangnya pendirian taman biodiversitas membutuhkan biaya tidak sedikit, terutam biaya pembebasan lahan dan sarana penunjang. Untuk itu selain menyisihkan dana dari  penghasilan pribadi,  sumber dana bergantung pada propsal dan penggalangan melalui situs crowdfounding.  Kami mengajak siapa saja untuk sama-sama bergerak membantu mewujudkan taman biodiversitas ini dengan berdonasi melalui laman www.kitabisa.com/suluhpambelum atau donasi secara langsung ke rek  BRI 7128-01-013147-53-3 a.n YAYASAN BARAOI MUTIARA BORNEO

Ikuti aktivitas kami melalui halaman facebook www.facebook.com/bambofoundation dan IG : Bambo_Foundation.



Share:

Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah- Indonesia 74459