Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah - Indonesia 74459

Sabtu, 25 Maret 2023

Potensi Rangan Nyamuk Sebagai Objek Wisata Minat Khusus

www.bambofoundation.org - Rangan Nyamuk adalah sebuah delta yang terletak jalur Sungai Samba Hulu. Secara administratif, kawasan ini termasuk kedalam wilayah Desa Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan, Kalteng. Posisi delta ini terletak di sebelah barat desa dan dapat ditempuh kurang lebih 15 menit menggunakan perahu ces (perahu motor).

Delta Rangan Nyamuk

Rangan Nyamuk memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata minat khusus karena selain memiliki view yang menarik, kawasan ini juga merupakan titik strategis bagi para pemancing. Sehingga dengan perpaduan beberapa kelebihan ini Rangan Nyamuk dapat dikelola sebagai objek wisata minat khusus terutama bagi wisatawan dan pelancong yang hobi memancing. 

Spot Mancing Rangan Nyamuk

Wisata minat khusus adalah sebuah bentuk kegiatan wisata yang disesuaikan dengan kepentingan khusus individu atau kelompok wisatawan. Dalam bahasa Inggris disebut Special Interest Tourism (SIT). Dengan demikian spot wisata seperti ini tidak menarget calon wisatawan secara umum tetapi hanya kelompok tertentu yang memiliki ketertarikan kepada nilai plus yang ditawarkan, dalam hal ini  Delta Rangan Nyamuk memiliki potensi bagi wisatawan mancing mania yang ingin menginap (camping) sambil memancing dan menikmati suguhan pemandangan pagi dan sore hari. 

Tanam Pohon Di Rangan Nyamuk

Menanam Pohon di Rangan Nyamuk

Obej Wisata Di Petak Malai

Untuk megembangkan sebuah spot baru menjadi objek wisata yang menarik dan memikat perlu perencanaan dan ide-ide inovatif. Hal ini tentu tidak bisa lepas dari sumber daya manusia yang berperan dalam mengolah sebuah kawasan tersebut menjadi objek wisata. Dengan dukungan sumber daya manusia yang unggul dan didukung oleh dana yang cukup maka hampir semua kawasan atau spot bisa disulap menjadi objej wisata yang baik.

Spot Camping Rangan Nyamuk

Salah satu upaya awal untuk mengembangkan potensi delta ini tentunya adalah dengan membenahi beberapa kekurangannya. Bersama pemuda-pemudi setempat, Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) setelah berkonsultasi dengan Kepala Desa Tumbang Baraoi  mulai melakukan persiapan dan penataan. Beberapa persiapan yang dimaksud antara lain dengan menanam lebih banyak pohon, mengingat kawasan delta ini masih kekurangan pohon besar yang sangat berguna untuk melindungi vegetasi lainnya.

Spot Kemah Di Petak Malai

Upaya lainnya adalah dengan menentukan titik-titik area yang dapat digunakan untuk perkemahan. Penentuan titik ini selain agar memberikan rasa aman, juga agar tidak banyak mengganggu vegetasi kawasan. Dengan demikian, dampak negatif dari pemanfaatan kawasan ini dapat ditekan atau dikurangi sehingga pengelolaan dapat berjalan baik secara berkesinambungan. 

Tentu saja faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah peran serta dan dukungan masyarakat sekitar untuk turut menjaga dan memelihara sumber daya yang ada disekitar Delta Rangan Nyamuk. Agar potensi-potensi dan nilai plus yang ada pada kawasan ini dapat tetap lestari dan terjaga sehingga dapat tetap menjadi nilai tambah untuk mengembangkan spot ini menjadi Objek Wisata Minat Khusus, di Kecamatan Petak Malai.

Share:

Kamis, 08 Juli 2021

Joran Tradisional Dari Pelepah Palem

www.bambofoundation.org - Joran tradisional dari Pelepah Palem barangkali masih asing bagi sebagian orang khususnya di perkotaan. Joran-joran menggunakan tanaman tertentu yang diolah sendiri dahulu banyak digunakan bagi para pecinta hobi mancing, namun seiring waktu mulai kehilangan peminatnya karena berbagai alasan. Selain lantaran kalah bersaing dengan joran-joran modern yang lebih praktis, penyebab lain joran klasik sudah tidak banyak digunakan mungkin saja karena akibat bahan yang semakin sulit didapat atau justru pengrajinnya sendiri sudah mulai langka. 

Cara membuat Joran Dari Pelepah Palem
Bahan untuk joran tradisional yang sudah umum adalah dari rumpun bambu, ada beberapa jenis bambu yang biasa digunakan untuk membuat joran pancing beberapa yang mungkin cukup familiar seperti bambu cendani dan bambu petung. Beberapa di antaranya menggunakan teknik dan cara pengolahan joran khusus yang mungkin berbeda antar daerah. Di Kalimantan Selatan misalnya, bambu juga sering digunakan untuk memancing terutama jenis ikan Betok dan Gabus yang populasinya banyak terdapat di rawa-rawa gambut. Untuk jenis ikan ini, joran bambu yang digunakan berukuran relatif kecil yang mana pangkalnya hanya berdiameter sebesar jempol tangan (untuk memancing ikan betok) dan kurang lebih sebesar jempol kaki untuk memancing ikan Gabus. 

Jenis-jenis joran tradisional

Di Kalimantan Tengah khususnya di daerah hulu atau pedalaman seperti Kecamatan Petak Malai lokasi Taman Suluh Pambelum, penggunakan bambu untuk joran tradisional relatif sangat jarang. Meskipun di daerah ini banyak dijumpai bambu namun agaknya jenis yang ada tidak cocok untuk digunakan sebagai joran pancing. Namun demikian, beberapa jenis yang berdiameter kecil masih digunakan untuk keperluan joran "banjur"  yakni teknik menangkap ikan dengan cara ditinggal setelah kain diberi umpan dan dijenguk setelah beberapa saat biasanya dalam beberapa jam. 

Kendati jenis bambu yang digunakan sebagai joran sulit ditemukan, suku Dayak yang merupakan masyarakat asli daerah ini pada umumnya tetap menggunakan joran untuk memancing ikan-ikan yang berukuran relatif kecil hingga sedang. Sebagai gantinya tanaman yang digunakan untuk joran pengganti bambu adalah pelepah palem. Ada beberapa jenis palem yang dapat digunakan seperti pelepah aren, rotan, dan  pelepah pelem dari jenis Salak Hutan

Joran Tradisional dari Pelepah Palem Salak Hutan ini cukup kuat dan nyaman digunakan untuk memancing jenis-jenis ikan seperti Seluang Kalimantan (Rasbora spp), Sepat Siam (Trichopodus pectoralis), Sepat rawa ( Betok (Anabas testudineus), Sepat rawa (Trichopodus trichopterus) Bahkan ikan Gabus (Channa striata) yang berukuran sedang. 

Cara membuat Joran dari Pelepah Palem ini cukup mudah dan jenis tumbuhan ini cukup banyak tumbuh di hutan-hutan sekunder di sekitar desa. Pilih salah satu pelepah yang kokoh, biasanya sudah berwarna hijau agak kekuningan namun bukan yang telah kering. Potong dengan hati-hati karena pelepah ini memiliki banyak duri tajam. Pangkas daun dan duri-duri yang menempel. Joran ini belum siap digunakan karena masih berat dan biasanya bengkok/ melengkung. Agar ringan, maka perlu didiamkan selama beberapa hari agar kering (sebaiknya kering angin saja). Selama proses pengeringan joran dapat diluruskan. Cara meluruskan joran ini bisa dengan beragam pilihan misalnya ditindih dengan benda yang agak berat atau di gantung dengan seutas tali, posisinya pangkal di bagian atas dan pada bagian ujung joran yang menghadap kebawah diberi pemberat. 

Joran tradisional dari pelepah palem yang sudah lurus dan ringan ini sudah bisa di pasang nilon dan mata kail atau mata pancing setelah kurang lebih satu minggu. Agar awet, joran ini harus disimpan ditempat kering setelah digunakan.  Jika basah saat digunakan maka sebelum disimpan perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk menghindari jamur yang membuat pancing ini akan cepat rusak. Tertarik mencoba ?.

Share:

Senin, 15 Februari 2021

Pesona Bukit Bangapan Desa Batu Tukan, Petak Malai

www.bambofoundation.org, Petak Malai – Keindahan panorama alam, ragam jenis pepohonan, pesona anggrek spesies dan variasi jenis serangga di Bukit Bengapan atau  Bangapan desa Batu Tukan Kecamatan Petak Malai  merupakan potensi wisata alam yang sayang jika tidak dikelola dan dikembangkan. 

spot foto bukit bengapan

Bukit Bengapan, adalah salah satu di antara beberapa bukit yang terletak di Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan. Tempat ini selain memiliki puncak dengan pemandangan alam yang indah juga kerap digunakan untuk keperluan gelar ritual adat masyarakat setempat.  Karenanya bagi masyarakat sekitar Bukit Bengapan sudah sangat familiar.

Bukit Bengapan

Untuk menuju lokasi kita bisa menggunakan transportasi darat  dari Kasongan, Ibu kota Katingan menuju Desa Batu Tukan dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam.  Rutenya yakni, Kasongan-Tumbang  Kaman- Tumbang Manggu-Batu Tukan atau bisa juga start dari Tumbang Samba - Tumbang Kaman - Tumbang Manggu - Batu Tukan dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Untuk diketahui, setelah Tumbang Kaman, kendaraan akan melewati jalan tidak beraspal milik perusahaan HPH (kayu). Untuk itu jika belum terbiasa disarankan menggunakan kendaraan dobel gardan dan supir yang sudah mengenal medan dengan baik atau menggunakan "taksi" lokal.

Objek wisata di Katingan

Di desa Batu Tukan, setelah melapor ke kepala desa atau tokoh masyarakat setempat perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan air  berupa perahu ces, kelotok atau alkon. Ketiga mode transportasi ini sama-sama perahu bermesin namun beda ukuran dan jenis mesin saja. 

Objek Wisata Bukit Bangapan

Waktu tempuh menggunakan transportasi air dari desa Batu Tukan ke kaki bukit Bengapan kurang lebih 10-15 menit, selanjutnya perjalanan menuju puncak bukit dilanjutkan dengan berjalan kaki. Waktu tempuh sampai ke puncak bervariasi, tergantung seberapa sering mengambil jeda istirahat. Umumnya, rata-rata untuk mencapai puncak adalah 45 menit hingga 1 jam.

Meski harus melalui medan yang cukup sulit namun mereka yang pernah mendaki bukit ini mengaku puas dengan sajian panorama alam puncak Bukit Bengapan. Selain bisa melihat desa terdekat, dari atas puncak kita juga bisa melihat bukit lain seperti Bukit Tandu dan deretan pegunungan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

Di kawasan ini juga terdapat sebuah kolam mata air. Sebelum pulang biasanya para pengunjung  menyempatkan diri untuk mampir di kolam “Telaga antang patahu”  untuk sekedar mencuci muka atau menyimpannya dibotol untuk dibawa pulang. Air telaga ini unik karena berwarna merah bata. Sebagian masyarakat percaya air ini memiliki khasiat dapat menyembuhkan berbagai penyakit. 

Share:

Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah- Indonesia 74459