Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah - Indonesia 74459

Minggu, 02 April 2023

Bukan Burung Hantu, Ini Adalah Burung Paruh Kodok!

www.bambofoundation.org - Di sekitar kawasan Taman Suluh Pambelum ada jenis burung yang dianggap sebagian masyarakat sebagai salah satu jenis burung hantu, padahal jenis burung ini berbeda. Hewan ini di dinamakan Burung Paruh Kodok atau dalam bahasa Inggris disebut "Frogmouth". Penamaan tersebut nampaknya berhubungan dengan bentuk paruh atau mulut dan kepalanya yang menyerupai  kodok. 

Burung Paruh Kodok

Burung Paruh Kodok merupakan hewan nokturnal (aktif pada malam hari), pada siang hari hewan ini cenderung tidur diranting-ranting pohon di dalam hutan. Karena kemampuan terbangnya yang tidak terlalu bagus, serta untuk menghindari predator saat tidur disiang hari, burung ini memiliki corak yang sangat baik untuk berkamuflase pada pepohonan disekitarnya. 
Telur Burung Paruh Kodok

Jenis burung Paruh Kodok dibedakan ke dalam tiga marga yaitu : Podargus, Batrachostomus dan Rigidipenna.Walaupun penyebaran hewan ini mencakup Australia, India dan Asia Tenggara, di Indonesia sendiri ada jenis yang tergolong endemik contohnya Batrachostomus javensis (Paruh Kodok Jawa).

Makanan hewan ini adalah serangga yang banyak terdapat diserasah lantai hutan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan juga reptil dan amphibi kecil seperti kadal, cicak serta katak, bahkan termasuk mamalia kecil seperti tikus. Untuk mangsa-mangsa seperti ini biasanya dibunuh terlebih dahulu dengan cara dibenturkan pada kayu, atau batu. 

Burung ini memiliki kekerabatan dengan burung Cabak (Caprimulgidae dan Podargidae). Sekilas coraknyapun agak mirip dan sama-sama merupakan hewan yang lebih dominan tidur di siang hari dan aktif di malam hari, walaupun kecenderungan burung cabak ini tampaknya lebih aktif pada senja (hewan krepuskular). Selain itu, cabak juga merupakan pemakan serangga hanya saja ia lebih banyak berburu dan memangsa serangga di area terbuka. Di beberapa daerah di Indonesia, Paruh Kodok juga disebut sebagai cabak misalnya di Jawa dan Bali. 

Share:

Sabtu, 25 Maret 2023

Potensi Rangan Nyamuk Sebagai Objek Wisata Minat Khusus

www.bambofoundation.org - Rangan Nyamuk adalah sebuah delta yang terletak jalur Sungai Samba Hulu. Secara administratif, kawasan ini termasuk kedalam wilayah Desa Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan, Kalteng. Posisi delta ini terletak di sebelah barat desa dan dapat ditempuh kurang lebih 15 menit menggunakan perahu ces (perahu motor).

Delta Rangan Nyamuk

Rangan Nyamuk memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata minat khusus karena selain memiliki view yang menarik, kawasan ini juga merupakan titik strategis bagi para pemancing. Sehingga dengan perpaduan beberapa kelebihan ini Rangan Nyamuk dapat dikelola sebagai objek wisata minat khusus terutama bagi wisatawan dan pelancong yang hobi memancing. 

Spot Mancing Rangan Nyamuk

Wisata minat khusus adalah sebuah bentuk kegiatan wisata yang disesuaikan dengan kepentingan khusus individu atau kelompok wisatawan. Dalam bahasa Inggris disebut Special Interest Tourism (SIT). Dengan demikian spot wisata seperti ini tidak menarget calon wisatawan secara umum tetapi hanya kelompok tertentu yang memiliki ketertarikan kepada nilai plus yang ditawarkan, dalam hal ini  Delta Rangan Nyamuk memiliki potensi bagi wisatawan mancing mania yang ingin menginap (camping) sambil memancing dan menikmati suguhan pemandangan pagi dan sore hari. 

Tanam Pohon Di Rangan Nyamuk

Menanam Pohon di Rangan Nyamuk

Obej Wisata Di Petak Malai

Untuk megembangkan sebuah spot baru menjadi objek wisata yang menarik dan memikat perlu perencanaan dan ide-ide inovatif. Hal ini tentu tidak bisa lepas dari sumber daya manusia yang berperan dalam mengolah sebuah kawasan tersebut menjadi objek wisata. Dengan dukungan sumber daya manusia yang unggul dan didukung oleh dana yang cukup maka hampir semua kawasan atau spot bisa disulap menjadi objej wisata yang baik.

Spot Camping Rangan Nyamuk

Salah satu upaya awal untuk mengembangkan potensi delta ini tentunya adalah dengan membenahi beberapa kekurangannya. Bersama pemuda-pemudi setempat, Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) setelah berkonsultasi dengan Kepala Desa Tumbang Baraoi  mulai melakukan persiapan dan penataan. Beberapa persiapan yang dimaksud antara lain dengan menanam lebih banyak pohon, mengingat kawasan delta ini masih kekurangan pohon besar yang sangat berguna untuk melindungi vegetasi lainnya.

Spot Kemah Di Petak Malai

Upaya lainnya adalah dengan menentukan titik-titik area yang dapat digunakan untuk perkemahan. Penentuan titik ini selain agar memberikan rasa aman, juga agar tidak banyak mengganggu vegetasi kawasan. Dengan demikian, dampak negatif dari pemanfaatan kawasan ini dapat ditekan atau dikurangi sehingga pengelolaan dapat berjalan baik secara berkesinambungan. 

Tentu saja faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah peran serta dan dukungan masyarakat sekitar untuk turut menjaga dan memelihara sumber daya yang ada disekitar Delta Rangan Nyamuk. Agar potensi-potensi dan nilai plus yang ada pada kawasan ini dapat tetap lestari dan terjaga sehingga dapat tetap menjadi nilai tambah untuk mengembangkan spot ini menjadi Objek Wisata Minat Khusus, di Kecamatan Petak Malai.

Share:

Rabu, 21 Desember 2022

Guest House Ala Huma Betang di Taman Suluh Pambelum

www.bambofoundation.org - Pada dasarnya tujuan kehadiran Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) adalah untuk mendukung dan menjadi katalisator bagi perubahan-perubahan positif ditengah masyarakat Indonesia, khususnya di area lingkup kerja yayasan. Sehingga hasil akhirnya yang diharapkan dari buah perubahan tersebut tidak lain adalah untuk sebesar-besarnya manfaat khalayak terutama warga sekitar.

Guest House Tumbang Baraoi
Progress Pembangunan Guest House Ala Rumah Betang
di Taman Suluh Pambelum, Desa Tumbang Baraoi, Kec. Petak Malai

Oleh karena itu, ketika Bpk Camat Petak Malai menyampaikan gagasan untuk membangun sebuah Guest House di areal Taman Suluh Pambelum mendekati akhir tahun 2022 lalu, pendiri Bambo Foundation menyambut baik ide tersebut. Memegang prinsip sebagai NGO, pihak yayasan tentu juga tidak terbesit untuk mengambil keuntungan biaya ganti lahan seluas 20x20m persegi yang akan dimanfaatkan untuk proyek. Bagaimanapun, pembangunan ini tentu adalah bagian dari perubahan-perubahan yang diyakini positif dan akan semakin membawa kemajuan di Desa Tumbang Baraoi, selaku ibukota kecamatan. 

Pembangunan Guest House di Petak Malai

Mengusung konsep ala Huma Betang atau Rumah Betang, Guest House yang terletak di sisi Utara kawasan taman sedang dalam proses pengerjaan saat tulisan ini dirilis. Meski sudah mencapai progress sekitar 50 persen, proyek ini terbilang kurang lancar karena berbagai kendala. Salah satu kendala yang memang tidak bisa dikompromi adalah kendala alam dan kondisi topografi areal pembangunan. 

Guest House Petak Malai

Lokasi bangunan yang berada di lereng bukit menjadi tantangan tersendiri bagi pelaksana proyek, belum lagi  masalah akses atau transportasi kelokasi juga turut menjadi hambatan. Di tengah-tengah progress pembangunan jembatan yang menjadi penghubung satu-satunya jalan darat sempat ambruk dan terputus. Padahal, sarana ini sangat penting untuk mobilisasi angkutan bahan atau material proyek. Meski diupayakan sesegara mungkin, pembangunan kembali jembatan Sei Tapi membutuhkan waktu berminggu-minggu  sebelum dapat digunakan kembali. 

Berdasarkan observasi lapangan, bangunan Guest House yang dananya bersumber dari APBD Kab. Katingan ini memiliki tiga kamar yang mungkin akan digunakan untuk menjamu tamu pemerintahan yang sedang dinas atau menghadiri kegiatan di Desa Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan. 

Bagi Taman Suluh Pambelum tentunya kehadiran Guest House ini diharapkan dapat mendukung visi dan misi awal sesuai dengan konsep Taman Biodiversitas yang mana salah satunya adalah sebagai area rekreasi berbasis lingkungan. Sebagai langkah kongkrit kolaborasi yang bisa realisasikan misalnya dalam menata dan menjaga areal taman atau pengadaan sarana penunjang seperti lahan parkir, pengadaan tempat sampah dan atau gazebo. 


Share:

Kamis, 15 Desember 2022

Taman Suluh Pambelum Terima Peserta Kegiatan Persami Gabungan

www.bambofoundation.org - Selaras dengan salah satu tujuan Taman Suluh Pambelum yakni menjadi tempat edukasi dan sosialisasi dalam rangka menumbuhkan semangat peduli terhadap lingkungan, Bambo Foundation sangat welcome terhadap masyarakat yang ingin berkunjung dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Tentunya selama aktivitas yang dimaksud adalah yang positif dan ramah serta bersahabat dengan lingkungan. 
Kegiatan persami di Taman Suluh Pambelum

Beberapa waktu lalu, Taman Suluh Pambelum Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) menerima peserta kegiatan Persami (perkemahan Sabtu-Minggu) gabungan SMPN Satap 3 Sanaman Mantikei dan SMAN 1 Petak Malai yang akan menggunakan area Camping Ground yang telah disediakan. Sesuai dengan namanya aktivitas ini dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu - Minggu (26-27 November 2022) lalu. 
Belajar Sandi Kotak
Camping Ground Taman Suluh Pambelum adalah area khusus yang disediakan untuk mendirikan tenda. Karena luas taman sendiri yang masih sangat terbatas, tempat ini sementara hanya bisa menampung sekitar  8-10 tenda berukuran sedang. Lokasi ini pertama kali digunakan pada saat kegiatan Kemah Bakti Literasi yang di adakan pada Agustus 2022 lalu. 

Acara Hiburan Persami

Karena terbilang baru maka tidak dipungkiri fasilitas di kawasan ini masih terbilang sangat minim. Selain tempat mandi terbuka dan toilet umum, belum ada fasilitas lain yang biasanya wajib tersedia di area camping. Salah satu yang vital misalnya adalah tempat sampah, untuk sementara tempat sampah hanya disediakan kantong-kantong sampah darurat selama kegiatan padahal sejatinya harus tersedia tempat sampah permanen atau semi permanen. Begitupula dengan penerangan sebagai salah satu fasilitas utama juga belum tersedia. Solusi sementara penerangan selama kegiatan menggunakan sumber listrik dari Aki (Accu).

Fasilitas Camping Ground Taman Suluh Pambelum

Keterbatasan fasilitas ini tentu saja lantaran terbatasnya anggaran untuk pengadaannya. Adapun pembangunan beberapa fasilitas yang sudah ada selain berasal dari donasi masyarakat juga dibantu dari dana swadaya pengurus dan relawan. 
Suasana Camping Ground Taman Suluh Pambelum

Namun demikian, kekurangan ini secara umum tidak memengaruhi antusias dan semangat peserta yang terdiri dari 22 siswa-siswi usia pendidikan SMP dan SMA yang melaksanakan  kegiatan persami kali ini. Terbukti senyum ceria selalu tersungging di wajah-wajah energik mereka selama proses kegiatan. Bahkan beberapa siswa merasa kegiatan yang digelar dua hari ini masih terasa sangat singkat dan berharap segera dapat mengikutinya kembali di tahun 2023 mendatang. 

Suasana Taman yang masih terbilang asri dengan beberapa pepohonan alami menjadi tempat yang pas bagi mereka untuk bersantai selama momen istirahat baik menggunakan ayunan (hammock) maupun hanya sekedar menikmati seduhan hangat teh atau kopi di panggung sederhana. 
Share:

Senin, 29 Agustus 2022

Peserta Kemah Bakti 2022, Tanam Pohon di Taman Suluh Pambelum

www.bambofoundation.org - Kemah Bakti Literasi se Kecamatan Petak Malai tahun 2022 yang di gelar di area Camping Ground Taman Suluh Pambelum akhirnya sukses terselenggara. Acara tahunan Program Yayasan Bambo bidang Pendidikan ini dihelat selama tiga hari yakni Senin-Rabu (22-24 Agustus 2022) lalu dengan di ikuti empat tim perwakilan dari delapan perwakilan yang seharusnya hadir. 

Bibit Baccaurea macrocarpa

Selain berbagai agenda kegiatan perkemahan yang diadakan untuk mengasah kemampuan literasi, perkemahan ini juga mengusung kegiatan bakti sosial salah satunya yaitu tanam pohon. Pada kesempatan kali ini peserta perekemahan secara simbolis melakukan penanaman empat jenis tanaman di Taman Suluh Pambelum.

Bibit Buah Lokal Kalteng

Adapun jenis-jenis pohon yang ditanam adalah Durian merah (Durio dulcis), Kapul (Baccaurea macrocarpa), Mangga (Mangifera indica), dan Jambu biji (Psidium guajava). Beberapa diantara bibit ini merupakan hasil semai biji dan beberapa diantaranya hasil cangkok. 

Kegiatan menanam pohon sangat penting diperkenalkan dan dibiasakan dikalangan anak-anak sebagai generasi penerus. Karena saat ini negara kita boleh jadi tidak kekurangan orang pintar, namun semakin minim orang-orang yang sungguh-sungguh peduli terutama terhadal lingkungan. Sebagaimana pepatah lama "Tak kenal maka tak sayang", maka dengan memperkenalkan dunia kecintaan terhadap lingkungan salah satunya dengan menanam pohon diharapkan generasi-generasi masa depan ini akan memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap alam. 

Tak dapat disangkal, fakta telah berbicara bahwa bumi kondisi bumi saat ini tidak sedang baik-baik saja. Pencemaran dan perubahan iklim akibat efek rumah kaca semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, selain dengan upaya menekan gas emisi maka cara lain adalah dengan memperbanyak penyerap alami polutan itu sendiri yang tidak lain salah satunya adalah pohon-pohon dan tanaman hijau. Dengan demikian meski tidak dapat menghentikan sepenuhnya, setidaknya kita telah andil untuk mengurangi bahaya yang disebabkan oleh pemanasan global.


Share:

Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah- Indonesia 74459

Artikel Terbaru

Ayo Patungan Bangun Taman Biodiversitas Suluh Pambelum

www.bambofoundation.org - Perlahan tetapi pasti sejak tahun 2019 lalu Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) sedikit demi sedikit ...