www.bambofoundation.org - Menghilangnya hutan karena faktor apapun adalah sebuah bencana yang sangat disesalkan. Tidak hanya akan kehilangan pertahanan utama bagi ancaman pemanasan global yang kian masif tetapi juga sumber daya alam baik berupa flora maupun fauna yang tak ternilai harganya bagi umat manusia.
Ada banyak sekali jenis anggrek epifit yang ada di Indonesia, di Hutan Kalimantan (Borneo) diperkirakan jumlahnya tidak kurang dari 3000 spesies dari beragam genus yang tersebar mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dan pegunungan. Sebagian dari jenis ini cukup umum yakni dapat dijumpai hampir diseluruh pulau besar di Indonesia hingga negara lain. Namun beberapa di antaranya hidup endemik atau hanya di temukan di daerah tertentu misalnya anggrek ikonik Dendrobium hallieri.
Dendrobium hallieri adalah satu dari jenis tanaman berbunga dari suku Orchidaceae. Tanaman ini tumbuh secara alami dengan menempel di kulit-kulit pohon yang berfungsi sebagai substrat. Selain cantik, anggrek langka dengan bunga relatif besar berwarna kuning ini hanya dijumpai di pulau Kalimantan atau bersifat endemik.
Tim observasi Bambo Foundation menemukan spesies ini saat menjelajah hutan dengan ketinggian sekitar 150-200 mdpl. Meski tetap tumbuh di daerah ternaung agaknya jenis anggrek ini lebih menyukai daerah yang sedikit lebih hangat dengan kelembaban sedang. Hal ini mengingat area habitat tanaman ini lebih banyak didominasi pepohonan dengan diameter batang kurang dari 20 cm.
Selain bunga berwarna kekuningan dan terdapat semacam rambut berwarna oranye pada bagian lidah, anggrek ini juga memiliki ciri khas batang yang banyak ditutupi oleh semacam rambut (trikoma) berwarna hitam. Trikoma ini cenderung padat pada batang yang relatif muda namun agak berkurang ketika batang sudah menua.
Bunga anggrek Dendrobium hallieri yang sewaktu kuncup berwarna hijau ketika mekar dapat bertahan beberapa hari namun umumnya kurang dari seminggu. Berdasarkan pengamatan sampel koleksi yang ada di Taman Suluh Pambelum, setiap berbunga jenis ini hanya memunculkan 2-4 kuntum bunga.
Mari jaga hutan kita, jika memang harus cukup ambil apa yang kita butuhkan dari alam. Setiap hari, luas hutan terus berkurang puluhan bahkan ratusan hektar, kita sadari atau tidak kita semakin berada di ujung krisis pepohonan. Ayo mulai sekarang kita giatkan 1 hari tanam 1 pohon, di pekarangan, di lahan-lahan tidur, di mana saja tempat yang layak dan bisa kita tanam. Semoga gerakan ini dapat memperbaiki atau setidaknya mengurangi ancaman dan dampak dari semakin menipisnya hutan kita.
0 komentar:
Posting Komentar