Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah - Indonesia 74459

Selasa, 14 Juni 2022

Persiapan Area Apotik Hidup Taman Biodiversitas Suluh Pambelum

www.bambofoundation.org - Tidak disangkal kawasan yang saat ini terus dirintis agar dapat memenuhi unsur-unsur sehingga layak membuatnya disebut kawasan Taman Biodiversitas memang masih jauh dari luasan minimum yang dibutuhkan. Dengan areal yang relatif sempit ini tentu saja membuat perencanaannya menjadi tidak mudah. Di satu sisi sesuai namanya taman biodiversitas menuntut keberagaman, padahal faktanya semakin tinggi keberagaman yang diinginkan maka semakin besar pula Space  yang harus disediakan. 

Apotik Hidup Taman Suluh Pambelum

Upaya mengumpulkan spesimen hidup untuk melengkapi keberagaman khususnya tanaman yang memiliki potensi besar dan tingkat ancaman yang tinggi di habitatnya juga tidak bisa dikatakan  mudah, namun jika dibandingkan upaya perluasan areal yang jelas berhubungan langsung dengan pendanaan tanpa adanya bantuan pihak ketiga benar-benar seperti "pungguk merindukan bulan". 
Apotik Hidup di Katingan

Kendati demikian tentu saja Yayasan Baraoi Mutiara Borneo tidak berpangku tangan. Ibarat pepatah "Proses tidak akan mengkhianati hasil", yayasan bersama relawan tetap senantiasa bekerja dan memberikan buah pikiran sebaik mungkin untuk mendukung upaya konservasi yang tujuannya tidak lain adalah untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri.

Beberapa waktu lalu, yayasan bersama relawan mengadakan giat bakti membersihkan lahan di sekitar area penanaman pohon buah lokal. Area yang tidak seberapa luas ini merupakan tanah kosong yang hanya ditumbuhi semak belukar. Ke depan rencannya lahan yang sedikit ini akan diperuntukan untuk menanam berbagai tumbuhan berkhasiat obat baik yang sudah cukup umum maupun tanaman yang berasal dari daerah sekitar.  

Sebagaimana diketahui Kecamatan Petak Malai lokasi Taman Biodiversitas Suluh Pambelum berada merupakan daerah yang mana sebagian penduduknya masih menggunakan bahan-bahan obat tradisional di antaranya yang sudah dikenal antara lain Pasak Bumi, Saluang Belum dan Ginseng. 

Ironisnya, tanaman berkhasiat obat yang dulu dapat dengan mudah mereka jumpai hanya dengan berjalan kaki beberapa langkah di belakang rumah kini sudah semakin sulit ditemui. Setidaknya mereka harus pergi ke hutan di sekitar desa atau ke desa tetangga untuk mendapatkannya. Tak heran, karena semakin sulitnya menemukan tanaman yang dimaksud ditambah lagi dengan semakin berkembangnya obat-obatan pabrikan hanya para tetua yang mengenal dan masih memanfaatkannya. Sedangkan bagi generasi muda, yang mengenalnya saja sudah dapat dihitung dengan jari lebih-lebih menggunakannnya. 

Oleh karena itu diharapkan dengan adanya area Apotik Hidup ini nantinya selain dapat berfungsi sebagai upaya konservasi juga dapat menjadi sarana edukasi untuk memperkenalkan kembali tanaman obat-obat tradisional khususnya kalangan remaja. Dengan demikian di masa mendatang tidak mustahil jika penggunaan tanaman obat tradisional yang diyakini jauh lebih ramah bagi tubuh ini akan kembali meningkat. 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah- Indonesia 74459