Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah - Indonesia 74459

Selasa, 19 November 2019

Melirik Matoa Buah Khas dari Papua

www.bambofoundation.org- Berbicara tanaman Matoa (Pometia pinnata) barangkali pikiran kita akan melesat jauh ke tanah Papua. Hal ini cukup beralasan lantaran Matoa memang telah ditetapkan sebagai flora identitas (maskot) Papua Barat. Alasan lain yang membuat tanaman ini seolah identik dengan bumi Papua adalah karena tanaman ini hampir dapat dijumpai di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl di tanah Papua.
Menanam buah matoa
Bibit Matoa yang di tanam di Kalimantan
Namun status buah khas Papua yang melekat padanya kerap kali mengecoh dan membuat orang beranggapan bahwa tanaman ini hanya tumbuh di Papua, padahal tanaman yang masih satu keluarga dengan rambutan ini sesungguhnya juga bisa ditemukan dibeberapa daerah lain. Matoa tumbuh tersebar mulai dari Sri Lanka dan Kepulauan Andaman melalui Asia Tenggara, sampai Fiji dan Samoa. Di Indonesia Matoa juga terdapat di beberapa daerah seperti di Sulawesi, Maluku, Jawa, Kalimantan, Malaysia dan Papua Nugini.
matoa dari kalimantan
Buah Matoa (Pometia pinnata)

Belakangan, buah Matoa yang semakin populer membuat banyak pecinta buah membudidayakannya. Sehingga diprediksi, tanaman Matoa sudah bisa di jumpai hampir di seluruh Indonesia. Tanaman ini dapat dengan mudah diperbanyak dengan cara generatif ataupun vegetatif. Secara generatif dapat dilakukan dengan menanam bijinya. Pada kondisi yang cocok, biji Matoa yang disemai akan berkecambah dalam hitungan hari atau minggu. Sedangkan perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan cangkok atau okulasi. Namun, mengingat Matoa adalah tumbuhan yang tingginya dapat mencapai hingga puluhan meter dengan diameter batang lebih dari 1 meter, maka sebaiknya jangan di tanam terlalu dekat dengan rumah apalagi hasil perbanyakan dengan cangkok karena berisiko tumbang.

Tanaman matoa termasuk tanaman non klimaterik yang berarti tanaman yang tak bisa dipanen muda karena pematangan buah akan berhenti setelah dipetik. Dengan kata lain, matoa tidak bisa diperam seperti halnya buah lain semisal pisang, cempedak, atau mangga. Buah matoa kaya vitamin C dan E, namun memiliki kandungan glukosa jenuh. Vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin E dapat membantu meringankan stres, memberikan nutrisi pada kulit, dan meminimalisasi risiko terserang penyakit kanker dan jantung koroner.

Manfaat lainnya dari tanaman ini adalah batang dan kulit pohonnya. Batang Matoa dapat digunakan sebagai bahan bangunan misalnya untuk papan lantai, serta untuk perabot rumah tangga. Sedangkan kulit pohon berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pestisida alami. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Yayasan Baraoi Mutiara Borneo (Bambo Foundation) | NGO Bidang Pendidikan, Sosial dan Lingkungan | Desa Tumbang Baraoi, Petak Malai, Katingan Kalimantan Tengah- Indonesia 74459